

Tersentak daun hijau menoleh  ke arah suara yang datang “Oh, kamu ulat kecil. Badanmu kelihatan kurus  dan kecil? Apa yang terjadi ?” tanya daun hijau “Aku hampir tidak  mendapatkan dedaunan untuk makananku. Bolehkah engkau membantuku sahabat  ku?” kata ulat kecil. “Tentu.. tentu.. dekatlah kemari” Daun hijau  berpikir, “Jika aku memberikan sedikit dari tubuhku ini untuk makanan si  ulat, aku akan tetap hijau. Hanya saja aku akan kelihatan  berlubang-lubang, Tapi tak apalah menolong ulat tersebut, menolongnya  lebih penting daripada penampilan” Perlahan-lahan ulat menggerakkan  tubuhnya menuju daun hijau, dan memakan badan daun hijau. Setelah makan  dengan kenyang ulat berterimakasih kepada daun hijau yang telah  merelakan bagian tubuhnya untuk dijadikan makanan si ulat. Ketika ulat  mengucapkan terima kasih kepada sahabat yang penuh kasih dan pengorbanan  itu, ada rasa puas di dalam diri daun hijau. Sekalipun tubuhnya kini  berlubang di sana-sini namun ia bahagia dapat melakukan sesuatu bagi  ulat kecil yang lapar. Sungguh mulia perbuatan daun hijau yang  senantiasa bekorban untuk ulat kecil yang kelaparan tapi memikirkan  dirinya sendiri. Apabila kita bisa meniru dan mengikuti perbuatan dari  daun hijau, tentu saja dunia ini dipenuhi oleh kebajikan dan  ketentraman. Marilah mulai hari ini, tanamkan sifat menolong dan  melakukan kebajikan setiap harinya niscaya kebahagiaan akan menjadi  bagian dari diri anda dan kita semua








Tiada ulasan:
Catat Ulasan